-->

Terimakasih Telah Memberi Luka. Akan Kujadikan Luka Ini Sebagai Pintu Hijrahku

Terimakasih Telah Memberi Luka. Akan Kujadikan Luka Ini Sebagai Pintu Hijrahku
Terimakasih Telah Memberi Luka. Akan Kujadikan Luka Ini Sebagai Pintu Hijrahku
Terimakasih kepada kau yang telah memperlihatkan luka, alasannya ialah berkat kau lukai, saya sanggup menemukan pintu hijrahku.

Lewat luka yang kau berikan waktu itu, sekarang saya temukan kebahagian yang baru.


Awalnya memang sungguh menyakitkan dan cukup memberatkan hidupku. Tapi berkat luka itu saya banyak merenung dan mencoba mengubah diriku menjadi lebih baik dan lebih bersahabat kepadaNya.

Luka Ini Sebagai Titik Tumpu Awal Hijrahku Kini Aku Semakin Istiqomah Untuk Tetap Bertahan Dalam Indahnya Berharap Hanya Pada Allah
Luka lantaran mu ialah luka yang paling saya syukuri, alasannya ialah kecewa padamu saya terus berusaha memperbaiki diriku.

Belajar mencari tahu apa yang salah dari dalam diriku sampai kau menyakitiku dan saya merasa sangat hancur.

Ternyata semua tak sepenuhnya salahmu, ada juga salahku, iya salah ku ialah terlalu percaya dan berharap padamu.

Aku terlalu yakin padamu sampai jadinya akhirnya Allah memperlihatkan bahwa saya telah salah lantaran terlalu percaya dan berharap padamu.

Berkat Luka Itu Aku Belajar Tentang Apa Artinya Menjadi Hamba Yang Taat
Berkat kau lukai, berkat kecewa itu saya terus mencari jalan dan cara untuk menyembuhkan lukaku.

Hingga saya tahu bahwa satu-satunya cara untuk bangun dari keterpurukan dan mengobati lukaku ialah dengan cara memperbaiki diriku.

Lambat laun saya berguru untuk terus bangun dan terus memperbaiki diri, dari situlah saya menemukan pelajaran wacana artinya menjadi hamba yang taat itu sepertia apa.

Saat Awal Memutuskan Hijrah Aku Merasa Sulit Menyesuaikan Pakaian, Akhlaq Dan Ilmu Tapi Pada Akhirnya Aku Terbiasa
Awal-awal memutuskan hijrah, saya banyak menemukan kesulitdan, sulit menyesuaikan antara pakaian yang saya kenakan, dengan akhlaq ku sampai apa yang sudah saa ketahu.

Jujur awalnya saya merasa hijrah itu berat, tidak bebas dan bukanlah diri saya atau pun dunia saya.

Namun lambat laun sehabis saya berjuang keras sekarang akupun mulai terbiasa untuk menyelaraskan antara apa yang sudah saya ketahui, perbuatanku dan tindakanku, sampai saya merasa nyaman dengan hijrahku.

Kini Jika Aku Mengingat-Ngingat Kembali Peristiwa Itu, Aku Tak Merasa Sedikitpun Rasa Sakit Ketika Aku Diberi Harapan Palsu

Kini sehabis saya mantap dengan hijrahku, kemudian kuingat-ingat kembali masa laluku, saat-saat dimana saya sangat yakin padamu tapi kau malah meninggalkanku, saya tak lagi merasa sedih.

Bahkan terkadang saya merasa heran, mengapa dulu saya begitu percaya padamu dan mengapa dulu saya begitu terluka sampai nangis-nangis menyerupai orang orang bodoh.

Hingga Saat Ini Aku Sangat Bahagia Dengan Hijrahku. Dan Merasa Beruntung Bisa Menemukan Jalan Hijrah Lewat Luka

Hingga hari ini saya merasa sangat beruntung dan senang meski dulu sempat tak percaya akan bisa bangun dari pedihnya luka lantaran cinta yang “haram”.

Berkat hijrahku, saya menjadi sering medekatkan diri pada Allah, tidak sibuk bermaksiat dan tidak merasa senang dikarenakan telah berbuat maksiat.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang sanggup kami paparkan, Besar impian kami Artikel ini sanggup bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh lantaran itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan semoga Artikel ini sanggup disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Source: humairoh.com
Advertisement