-->

Berhentilah Berkata “Mau Jilbabin Hati Dulu” Ketika Diberitahukan Untuk Menutup Aurat Secara Sempurna

Berhentilah Berkata “Mau Jilbabin Hati Dulu” Ketika Diberitahukan Untuk Menutup Aurat Secara Sempurna
Berhentilah Berkata “Mau Jilbabin Hati Dulu” Ketika Diberitahukan Untuk Menutup Aurat Secara Sempurna
Tak sedikit dari kita yang terkadang ditanya “Neng, kenapa belum berhijab?, kan lebih anggun berhijab atuh?”, tetapi jawabannya ialah “Mau jilbabin hati dulu”. Padahal ya, kalau hati bukan dijilbabin tetapi diperbaiki dan dijaga.


Tak sedikit dari kita yang terkadang ditanya  Berhentilah Berkata “Mau Jilbabin Hati Dulu” Saat Diberitahukan Untuk Menutup Aurat Secara Sempurna


Berhentilah ukhti dengan selalu berkata “Mau jilbabin hati dulu” ketika diberitahkan untuk menutup aurat secara sempurna. Ingatlah, dirimu indah apabila mengenakan hijab, lantaran apa? Sebab dengan hijab kau akan terpelihara dari banyak sekali fitnah lelaki yang bukan mahram dan juga sebagainya yang sekiranya akan mencelakanmu.

Dan apakah kau tidak mencintai keindahanmu sendiri? Ayolah dirimu tetap anggun kok walau apa-apa yang membuatmu anggun selalu tertutupi dengan rapi, lantaran anggun yang bahu-membahu itu apabila kau tepat menghargai dan menghormati kecantikanmu dengan anggunnya akhlaq mulia.

Jilbab Adalah Kewajiban Setiap Muslimah Yang Telah Baligh Dan Berakal, Bukan Setiap Muslimah Yang Telah Baik Hatinya

Dan ingatlah selalu dengan baik, bahwa jilbab itua dalah kewajiban setiap muslimah yang telah baligh dan berakal, bukan setiap muslimah yang telah baik hatinya. Lalu, untuk apa masih ingin menunggu baik hati dulu untuk menutup aurat, dan alangkah lebih baiknya bila kau jalankan keduanya dengan bersamaan, yaitu sama-sama memperbaiki kedaan lahiriah, dan kemudian memperbaiki keadaan bathiniah.

Tapi saya risih ketika orang masih mengaitkan kelakuanku dengan jilbab yang saya kenakan? Jika hal ini yang membuatmu takut untuk melangkah, maka jawabannya ialah kau tidak perlu memprdulikan orang-orang yang banyak cincong dengan hijrahmu, lantaran tak ada yang salah pada keputusan yang kau ambil, hanya saja ekspresi mereka yang kurang bisa dijaga, dan lagipula untuk apa mendengarkan evaluasi mereka, lantaran hijrahmu ialah untuk Allah, maka bersabarlah dan bijaksanalah dalam keputusan kau ambil, lantaran bila hatimu ikhlas, maka Allah akan memudahkan jalannya. Insyaallah….

Jilbab Bukan Hanya Untuk Wanita Yang Pandai Agamanya Saja, Tapi Bagi Siapapun Wanita Yang Mengakui Islam Adalah Agamanya

Ingat pula, jilbab bukan hanya untuk perempuan yang pandai gamanya saja, tapi bagi siapapun perempuan yang mengakui islam ialah agamanya. Dan jikalau ketika ini kau masih mengaku Allah ialah tuhanmu, islam ialah agamamu, maka berbijaklah unuk mengambil keputusan dalam berhijrah, tidak melihat kemasa yang telah lalu, dan tidak usah takut akan nyinyiran orang lain, lantaran Allah selalu membuak pintu kebaikan-Nya bagi siapapun yang masih mau bertaubat menuju jalan-Nya.

Dan bila kau berkata “Aku mau berhijab, tetapi masih mau membenahi pengetahuan agamaku dulu”, heyy…berhjab itu bukan hanya untuk mereka yang faham akan ilmu saja, tetapi untuk semua muslimah yang sudah Allah anugerahkan keindahan dalam dirinya, jadi hapus kata-kata memperindah akhlaq dulu dengan ilmu barulah mau memperindah diri dengan hijab, lantaran menutup auratpun sebagian dari pembetulan dari akhlaq.

Jilbab Bukan Hanya Untuk Wanita Yang Pintar Mengaji Dan Berakhlaq Mulia Saja, Tetapi Untuk Semua Wanita Yang Telah Diamanahi Keindahan Oleh Allah

Jilbab bukan hanya untuk perempuan yang pandai mengaji dan berakhlaq mulia saja, tetapi untuk semua perempuan yang telah diamanahi keindahan oleh Allah. Maka berhentilah untuk merasa rendah diri dan berkata “Ingin ibarat mereka, tetapi ilmuku tak sama ibarat mereka, jadi saya aib dnegan hijab yang akan saya kenakan lantaran tak sesuai dengan ilmu yang saya miliki, dan bagaiman bila nantinya orang-orang mencemoohku dengan sebutan sok alim?” ketika melihat para ustdzah ataupun para ibu nyai yang hijabnya terkadang menjuntai hingga mata kaki, lantaran merekapun dalam berhijabnya berprosese tentunya, semakin dalam pemahamnnya maka semakin tepat menutup auratnya.

Dan kamupun harus demikian, lakukan dulu kewajibanmu untuk menutup auratmu, lantas ihwal ilmu dan pengetahuan yang kau maksud tadi bisa kau pelajari sama-sama dengan mereka secara perlahan, dan bukankah memang ialah tugasmu untuk selalu bersama-sama dengan orang shaleh? Maka semangatlah ukhti untuk mengambil langkah terbaik.

Dan Bagaimana Mau Membungkus Keadaan Hati Agar Selalu Baik, Bila Membungkus Keadaan Luar Saja Masih Bernegoisasi Terus

Iya, mulai kini berhentilah menciptakan alasan ihwal kebaikan hati ketika dinasehati untuk berhijab, lantaran bagaimana caranya kau mamu membungkus keadaan hati biar selalu terjaga baik, bila membungkus keadaan luar saja masih bernegoisasi terus.

Kamu pikir menjaga keadaan hati itu ialah hal yang mudah? Tidak, justru keadaan diri yang paling sulit dikondisikan secara bijaksana ialah hati, lantas jikalau kau tak bisa menjaga keadaan lahiriahmu bagaimana cara kau menjaga keadaan bathinmu yang hingga kapanpun takkan pernah bisa kau lihat.

Tak Usah Mengkambing Hitamkan Hati Sebagai Penghalang Untuk Tidak Berhijab, Sebab Memperbaiki Hati Dan Menutup Aurat Itu Adalah Dua Hal Berbeda

Jadi tidak usah mengkambing hitamkan hatis ebagai penghalang untuk tidak berhijab, lantaran memperbaiki hati dan menutup aurat itu ialah dua al yang berbeda, yang selamanya memang harus sama-sama dibenahi biar seiring dalam bersikap dan berperilaku dengan bijaksana,

Dan perlu kau tahu, yang berhijab memang belum tentu baik hatinya, tetapi tentulah secara perintah Allah ia sudah lebih baik dari yang masih tak berhijab. Dan yang berhijab nbelum tentu ia menjadi andal syurga, tetapi setidaknya ia sudah tahu cara mencari jalan syurga dalam membenahi keadaan lahiriahnya secara bijaksana.
Advertisement